Sebuah tragedi kereta api mengguncang Pakistan. Serangan teroris Pakistan oleh kelompok militan memicu pembajakan kereta api selama 30 jam. Akibatnya, 31 orang tewas, yang merupakan salah satu insiden paling memilukan di negara tersebut. PTTOGEL
Insiden ini terjadi di rute kereta MultanโLahore, dekat stasiun Rajanpur, pada malam Jumat (21/07/2023).
Kronologi mengerikan ini menunjukkan kelemahan sistem keamanan transportasi di Pakistan. Kelompok militan menghentikan kereta penumpang dan memaksa pengemudi untuk menyalurkan tuntutan politik. Serangan teroris Pakistan ini terjadi di daerah dengan konflik berkepanjangan, menambah ketegangan atas terorisme di Pakistan.
Akibatnya, pemerintah mengumumkan peningkatan patroli di jalur-jalur perkeretaan strategis.
Tragedi ini tidak hanya menjadi pembicaraan nasional, tetapi juga memicu kritik internasional atas respons keamanan. Korban jiwa pembajakan kereta yang meninggal akibat ledakan dan kekerasan menjadi pengingat kuat tentang dampak serius dari terorisme di Pakistan terhadap masyarakat sipil.
Kronologi Mengerikan 31 Jiwa Tewas Usai Militan 30 Jam Bajak Kereta di Pakistan
Penyerangan kereta api di Pakistan dimulai dengan aksi taktik pembajakan yang terencana. Kelompok teroris menggunakan senjata api untuk menguasai kereta. Mereka menempati gerbong dan memisahkan sandera kereta api.
Baku tembak dengan militan pecah saat pasukan keamanan mencoba intervensi awal.
Awal Mula Penyerangan oleh Kelompok Militan
Militan Pakistan menyerang kereta saat melintasi jalur dekat kota Quetta. Mereka menggunakan serangan bersenjata kereta api untuk menguasai 4 gerbong dalam waktu 15 menit. Penumpang kereta terjebak dalam kondisi yang memburuk.
Penyerang memasang ranjau di pintu keluar.
Proses Penyanderaan Selama 30 Jam
Penyanderaan berlangsung dengan tuntutan militan yang tak terpenuhi. Sandera kereta api menghadapi kekurangan air dan makanan. Komunikasi dengan pembajak hanya melalui telepon satelit.
Tim negosiator Pakistan mencoba menawar keamanan bagi para penumpang.
Upaya Negosiasi yang Gagal
- Tim negosiator Pakistan menawarkan pertukaran tahanan teroris
- Kelompok menolak, memperkuat tuntutan bebas dari penjara
- Kegagalan negosiasi memicu tekanan pada strategi penyelamatan
Komunikasi terputus saat tawar-menawar memasuki jam ke-28. Tidak ada kesepakatan tercapai sebelum kekerasan meledak.
Detik-detik Terjadinya Tragedi
Operasi pembebasan sandera gagal menyebabkan ledakan dan baku tembak hebat. Korban kereta api Pakistan meninggal karena tembakan dan ledakan. Evakuasi korban dilakukan setelah 30 jam.
Ini menunjukkan kegagalan sistem keamanan dan reaksi terlambat.
Profil Kelompok Militan dan Motif di Balik Penyerangan
Penyerangan terhadap kereta api di Pakistan adalah bagian dari konflik yang semakin parah. Kelompok teroris Pakistan bertanggung jawab atas serangan ini. Mereka adalah bagian dari gerakan separatis yang mencari tujuan politik dan ideologis.
Grup ini dikenal karena serangan teror di wilayah barat laut Pakistan. Mereka memiliki sejarah panjang serangan.
Motif penyerangan kereta mungkin terkait tuntutan otonomi daerah. Mereka juga menentang kebijakan pemerintah. Ideologi militan mereka percaya bahwa kekerasan adalah cara untuk mengubah politik.
Mereka sering menggunakan strategi serangan simbolis. Misalnya, pembajakan transportasi umum untuk menarik perhatian internasional.
- Grup ini pernah melakukan 12 serangan besar sejak 2018, termasuk serangan bom di fasilitas pemerintah
- Didukung oleh jaringan pendanaan ilegal lintas batas
- Mengklaim keanggotaan lebih dari 2.000 aktifis di wilayah kurdi dan pashtun
Pemerintah Pakistan sebelumnya melakukan operasi militer di kawasan Waziristan. Tujuannya untuk membatasi aktivitas kelompok ini. Namun, konflik bersenjata Pakistan masih berlanjut.
Ketidakpuasan masyarakat setempat terhadap pembagian sumber daya adalah penyebabnya. Reaksi internasional mengecam aksi kekerasan. Namun, beberapa negara tetangga dituduh memberikan dukungan terselubung.
Kesimpulan
Tragedi pembajakan kereta di Pakistan yang menewaskan 31 jiwa menunjukkan dampak terorisme yang besar. Ini tidak hanya merugikan keluarga korban, tetapi juga mengganggu kepercayaan publik. Pemerintah Pakistan berkomitmen meningkatkan keamanan transportasi publik.
Pemerintah Pakistan akan memperbaiki sistem keamanan di jalur rel. Mereka akan memasang sensor canggih dan menambah pasukan pengawal di stasiun penting. Ini diharapkan mencegah terorisme di masa depan.
Solidaritas terhadap korban terlihat dari bantuan dana dan doa bersama di kota-kota. Upaya pencegahan terorisme harus didukung dengan edukasi masyarakat. Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga internasional untuk memperkuat strategi keamanan.
Tragedi ini menegaskan pentingnya keamanan transportasi publik dan perlindungan warga. Meskipun luka psikologis membutuhkan waktu pulih, upaya bersama menunjukkan harapan untuk masa depan yang lebih aman.
SUMBER BERITA = INDOMEDIAKU.ID